Pasien gagal ginjal kronik mengalami kelebihan cairan, sehingga perlu adanya pembatasan cairan, adanya pembatasan cairan pada pasien hemodialisa menyebabkan mulut kering. Mulut kering yang dialami pasien dapat menyebabkan rasa haus yang tinggi, rasa haus yang tinggi dapat menyebabkan ketidakpatuhan terhadap diet pembatasan cairan. Pembatasan cairan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa mengakibatkan timbulnya rasa haus yang menyebabkan pasien berkeinginan untuk minum. Tujuan penelitian ini untuk mengetaui pengaruh pemberian slimber ice terhadap intensitas rasa haus pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS. Penelitian ini menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Dengan teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Analogue Scale for Assesment of Thirst Intensity. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor intensitas rasa haus pasien gagal ginjal kroni yang menjalai hemodialisa pre intervensi yaitu 4.80, standar deviasi 1,936, dan post-test intervensi 3.10, standar deviasi 1,410. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pemberian slimber ice terhadap intensitas rasa haus pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS dengan hasil uji paired t-test, diperoleh p value = 0,001. Intervensi ini dapat menjadi salah satu manajemen terapi yang dapat diaplikasikan untuk mengurangikeluhan rasa haus di rumah maupun di rumah sakit.
Posting Komentar untuk "Pengaruh Pemberian Slimber Ice Terhadap Intensitas Rasa Haus Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di RS"