ZMedia

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Bina Diri Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita) Di SLB-C

Berdasarkan hasil survey dan obeservasi mengenai kemandirian anak berkebutuhan khusus (Tunagrahita) di SLB-C didapatkan bahwa kemandirian anak dalam hal bina diri berada pada kategori kurang mandiri. Hal ini terjadi karena anak berkebutuhan khusus (tunagrahita) memiliki keterbatasan baik itu secara intelektual maupun fisik sehingga mempengaruhi mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan pada akhirnya bergantung pada orang lain untuk menolong, merawat dan mengurus diri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian bina diri pada anak berkebutuhan khusus (Tunagrahita) di SLB-C. Rancangan penelitian menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling berjumlah 30 responden. Analisa data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian bina diri didapatkan mayoritas kurang mandiri sebanyak 14 anak (46,7%) dan kemandirian anak yang berada pada kategori tidak mandiri sebanyak 4 anak (13,3%), sedangkan dukungan keluarga yang didapatkan sudah baik dengan hasil 21 responden (70%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p-Value = 0,221 (p=>0,05), yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kemandirian bina diri pada anak berkebutuhan khusus (tunagrahita). Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan mencari faktor lain yang mempengaruhi variabel kemandirian bina diri pada anak berkebutuhan khusus (tunagrahita).

Posting Komentar untuk "Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Bina Diri Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita) Di SLB-C"