ZMedia

Determinan Self efficacy Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit

Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa seringkali mengalami penurunan self efficacy akibat dampak fisik, emosional dan sosial dari penyakit yang mereka derita yang membuat mereka memandang dirinya rendah. Pasien hemodialisa perlu memahami mengenai determinan yang dapat meningkatkan self efficacy mereka melalui pengalaman diri, modeling sosial, persuasi verbal serta kondisi fisik dan emosi. Melalui determinan self efficacy tersebut mereka akan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi determinan self efficacy pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dengan jumlah responden 65 orang. Instrumen yang digunakan lembar kuesioner determinan self efficay yang dimodifikasi peneliti dari kuesioner penelitian Dewi (2019). Hasil penelitian didapatkan determinan self efficacy responden tingggi sebanyak 60 orang (92%), dimana determinan pengalam diri tinggi sebanyak 54 orang (83,1%), modeling sosial tinggi 59 orang (90,8%), persuasi verbal tinggi 62 orang (95,4%), sedangkan determinan kondisi fisik dan emosi tinggi 59 orang (90,8%). Pasien yang memiliki determinan self efficacy sedang dan rendah agar terlibat aktif dalam Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) yang sudah terbentuk di Kota.

Posting Komentar untuk "Determinan Self efficacy Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit"