Anak Usia Prasekolah dalam pertumbuhan dan perkembangannya banyak mengalami Perubahan baik perubahan fisik maupun mental. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan, karena pada masa prasekolah ini akhlak dan perilaku anak di bentuk. Namun banyak orang tua terlalu mengikuti permintaan dari si anak, sehingga anak mendapatkan apa keinginannya, dan ketika suatu saat orang tua tidak sanggup untuk memenuhi permintaannya, si anak bisa tantrum. Tantrum adalah episode dari puncak kemarahan yang rata-rata digambarkan dengan menangis berguling-guling, serta luapan frustasi yang ekstrim, karena dapat melukai diri si anak. Temper tantrum sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, cara orang tua dalam mengasuh anaknya berperan dalam menyebabkan tantrum. Orang tua yang mendominasi anak, ayah dan ibu yang tidak sependapat , serta orang tua yang mengasuh tidak konsisten menyebabkan temper tantrumTujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku temper tantrum pada anak usia prasekolah Desa. Metode penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan jumlah sampel 40 responden di Desa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pola asuh dan kuesioner perilaku temper tantrum. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dengan (p = 0,015). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku temper tantrum pada anak usia pra sekolah di Desa. Diharapkan orang tua berperilaku yang baik dalam mendidik anaknya dan menerapkan pola asuh yang baik dalam mendidik anaknya dan menerapkan pola asuh yang baik agar tidak terjadi perilaku temper tantrum pada anak.
Posting Komentar untuk "Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Temper Tantrum Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Desa"