Belajar merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh setiap orang, belajar dapat dilakukan di berbagai tempat dan waktu, selama seseorang itu memiliki niat yang serius untuk belajar. Belajar sering dikaitkan dengan mahasiswa, karena belajar merupakan rutinitas mahasiswa setiap hari, pada era modernisasi sekarang ini, belajar bukan lagi menjadi rutinitas yang disukai. Hal tersebut dikarenakan ada banyak hal yang membuat siswa malas ataupun jenuh dalam belajar, seperti membutuhkan konsentrasi yang tinggi, konsentrasi belajar pada mahasiswa STIKes memiliki konsentrasi belajar yang rendah. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi belajar adalah membiasakan diri sarapan pagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar mahasiswa STIKes. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini 166 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, kuesioner valid kebiasaan sarapan pagi yang diadopsi dari kuesioner Anggraini (2017) dan konsentrasi belajar diadopsi dari Purnawinadi dan Lotulung (2020). Analisa data uji Chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh kebiasaan sarapan pagi kategori baik sebanyak 89 orang (53,6%) dan kurang 31 orang (18,7%), konsentrasi belajar tinggi 79 orang (47,6%) dan rendah 34 orang (20,5%) dengan hasil uji Chi-square diperoleh p�value 0.001 (p<0.05) menunjukkan bahwa adanya hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar mahasiswa STIKes. Diharapkan kepada mahasiswa agar mampu meningkatkan konsentrasi belajar dengan cara membiasakan diri untuk rutin sarapan dipagi hari dan makan makanan yang memenuhi kebutuhan harian. Faktor lain yang perlu diteliti selain kebiasaan sarapan pagi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Posting Komentar untuk "Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa STIKes"