ZMedia

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Status Gizi Pada Bayi 6-24 Bulan Di Puskesmas

Pemberian ASI secara eksklusif adalah pilihan yang tepat dan sangat dianjurkan untuk jangka waktu 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun. Sebelum bayi mencapai usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum mampu mencerna makanan selain ASI Sehingga pemberian ASI eksklusif saja tanpa makanan tambahan atau minuman. Status gizi adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh yang diinginkan.Asupan zat gizi dapat dilihat dari variabel pertumbuhan dan perkembangan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala dan lingkar lengan. pemberian ASI dengan status gizi yaitu ASI merupakan sumber energi dan nutrisi terpenting pada anak usia 6-24 bulan dan mengingat periode tersebut merupakan periode emas. Pemberian ASI dapat menurunkan resiko bayi yang tidak diberi ASI yang sangat rentan terhadap penyakit infeksi,bayi dan balita menderita penyakit infeksi berulang akan mengakibatkan terjadinya balita dengan gizi buruk dan kurus.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI dengan status gizi pada bayi 6-24 bulan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan dengan pendekatana cross sectional dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 30 bayi. Hasil penelitian diperoleh 63,3 % ibu yang memberikan ASI eksklusif dengan status gizi yang normal sedangkan ibu yang tidak memberikan ASI 36,7 % dengan status gizi yang tidak normal. Hasil uji statistik dengan menggunakan nilai chi-square diperoleh p=0.000 (<0.05). artinya ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada bayi 6-24 bulan.Simpulan: Responden merasa lebih memahami arti pentingnya ASI eksklusif beserta dampaknya, Status gizi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa periode emas.

Posting Komentar untuk "Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Status Gizi Pada Bayi 6-24 Bulan Di Puskesmas"