Lansia merupakan fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Pada tahap lansia, terjadi gangguan suasana hati, berpikir dan gangguan dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan depresi. Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai oleh persepsi subjektif seseorang tentang penderitaan dan kurangnya kontrol diri. Salah satu cara mengatasi depresi pada lansia yaitu dengan adanya dukungan keluarga. Melalui support dari keluarga, motivasi para lansia untuk meminimalkan beban mental mereka. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia di desa Kecamatan Tahun 2024. jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel penelitian sebanyak 53 responden dengan teknik purposivel sampling dan penelitian ini menggunakan uji spearman rank. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa dukungan keluarga pada lansia berada pada kategori baik sebanyak 42 responden (79,2%) dari 53 responden. Tingkat depresi pada lansia berada pada kategori depresi ringan sebanyak 45 responden (84,9%) dari 53 responden. Hasil uji statistik spearman rank di peroleh p-value 0,000 (p<0,05) dan korelasi 0,477 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia di desa Kecamatan Tahun 2024 dengan makna nilai korelasi (μ) kuat, dengan adanya penelitian ini dapat memberi informasi tambahan terkait Keperawatan Gerontik dimana untuk meningkatkan hubungan dukungan keluarga dan menurunkan tingkat depresi pada lansia
Posting Komentar untuk "Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia Di Desa Kecamatan Tahun 2025"