Hospitalisasi pada anak prasekolah sering kali menimbulkan kecemasan akibat perpisahan dari keluarga, prosedur medis, dan lingkungan rumah sakit yang asing. Stres dan kecemasan anak saat menjalani hospitalisasi dipengaruhi oleh karakteristik personal anak, yang meliputi umur, jenis kelamin, pengalaman hospitalisasi dan pengalaman medis sebelumnya. Penerapan atraumatic care merupakan pendekatan yang bertujuan untuk meminimalkan stres dan trauma selama perawatan di rumah sakit. Survey awal yang dilakukan pada pasien dan orang tua pasien dengan melakukan wawancara kepada 10 orangtua anak prasekolah dan didapatkan hasil yaitu 6 orang anak mengalami kecemasan ringan, 2 orang anak mengalami kecemasan sedang, dan 2 orang aak mengalami kecemasan berat Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Hubungan Penerapan Atraumatic Care Dengan Kecemasan Anak Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruangan RS Tahun 2024. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampelmenggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 53 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Penerapan Atraumatic Care dan kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan penerapan atraumatic care yang sudah di terapkan yaitu 47 responden (88,7%) dan tidak cemas sebanyak 46responden (86,8%). Berdasarkan hasil uji statistik Fisher Exact Test menunjukkan nilai p-value 0,001 (P<0,05) yang artinya ada hubungan penerapan atraumatic care dengan kecemasan anak prasekolah di ruangan RS tahun 2024. Kesimpulan Peneliti mengharapkan, perawat dapat memberikan pelayanan Atraumatic care kepada pasien anak sehingga dapat meminimalkan kecemasan pada anak dan dapat mengoptimalkan kemampuan orang tua dalam mengontrol kesehatan anak sehingga proses hospitalisasi dapat berjalan dengan baik
Posting Komentar untuk "Hubungan Penerapan Atraumatic Care Dengan Kecemasan Anak Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruangan Rumah Sakit Tahun 2025"