Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering terjadi pada anak dan merupakan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan pertama. WHO melaporkan bahwa total anak diseluruh dunia yang menderita kejang demam yaitu lebih dari 21,65 juta dan 216.000 diantaranya meninggal dunia. Menurut Kemenkes Republik Indonesia pada tahun 2019 tercatat 14.252 kasus kejang demam. Angka kejadian kejang demam anak berusia enam bulan sampai lima tahun di Jawa Tengah biasanya mencapai 2% hingga 5% per tahun. Sehingga pengetahuan orangtua berpengaruh dalam melakukan tindakan. Di Puskesmas, peneliti ingin melihat tingkat pengetahuan orangtua tentang pertolongan pertama kejang demam pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Orangtua Tentang Pertolongan Pertama Kejang Demam Pada Balita Di Puskesmas Tahun 2024. Metode penelitian yang di gunakan peneliti deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling 88 responden. Hasil Penelitian menunjukkan dari 88 responden, 71,6% berusia 26-35 tahun, Sebanyak 67.1% berpendidikan terakhir SMA/SMK dan 51,1% tidak bekerja. Sebagian besar responden (45.5%) memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai pertolongan pertama kejang demam, (21.5%) memiliki tingkat pengetahuan cukup dan (33.0%) memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang pertolongan pertama kejang demam. Kesimpulannya tingkat pengetahuan orangtua tentang pertolongan pertama kejang demam pada balita di puskesmas mayoritas baik dan di sarankan untuk petugas kesehatan dapat meningkatkan penkes atau edukasi tentang pertolongan pertama kejang demam pada balita
Posting Komentar untuk "Tingkat Pengetahuan Orangtua Tentang Pertolongan Pertama Kejang Demam Pada Balita Di Puskesmas Tahun 2025"