Pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sering menghadapi berbagai tantangan fisik, emosional, dan sosial yang dapat memicu timbulnya kecemasan. Mekanisme koping menjadi salah satu faktor penting dalam mengelola tingkat kecemasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSU Tahun 2024. Rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 75 responden. Tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian diperoleh mekanisme koping adaptif sebanyak 44 responden (58,7%), maladaptif sebanyak 31 responden (41,3%), sedangkan tingkat kecemasan didapatkan tingkat kecemasan sedang sebanyak 37 responden (49,3%), kecemasan berat sebanyak 27 responden (36,0%) dan kecemasan ringan sebanyak 10 responden (13,3%), kecemasan sangat berat 1 responden (1,3%). Analisa data menggunakan uji spearman rank diperoleh p-value = 0,001 (p<0,05) dan korelasi -0,655 sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan yang kuat antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSU Tahun 2024 yang berpola negatif yang artinya semakin adaptif mekanisme koping pasien semakin ringan tingkat kecemasan yang dirasakan. Diharapkan tenaga kesehatan mendorong pasien untuk bergabung dalam kelompok dukungan dengan orang lain yang mengalami kondisi yang serupa agar dapat memberikan rasa kebersamaan dan mengurangi tingkat kecemasan.
Posting Komentar untuk "Hubungan Mekanisme Koping Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di RSU Tahun 2025"